Dendamnya PSG kepada Barcelona, sangat dendam
Untuk urusan transfer pemain musim ini, nampaknya tidak ada tim yang mengalahkan Paris Saint-Germain. Sejauh ini, klub Ibu Kota Prancis itu memang baru membeli dua pemain. Tapi, bila ditotal, harganya melebihi sembilan pemain baru AC Milan, klub tersibuk di Liga Italia musim panas ini.
Neymar dan Yuri Berchiche di boyong PSG dengan total harga mencapai 214,2 juta GBP. Sedangkan Leonardo Bonucci, Andra Silva, Andrea Conti, dll. dibeli AC Milan mencapai 175 juta GBP.
Sudah berhentikah aktivitas transfer PSG? Hingga awal pekan lalu, banyak kalangan menilai pembelian Neymar dari Barcelona seharga 199,8 GBP telah mengakhiri belanja mereka.
Kalaupun ada spekulasi, tim yang bermarkas di Parc de Princes itu digosipkan hendak membeli Kylian Mbappe dari AS Monaco. Tapi, ya itu hanya isu. Sebab, selain ditengarai melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) UEFA, Mbappe disebut-sebut lebih dekat ke Real Madrid.
Tetapi, awal pekan ini, semua itu terjawab. PSG benar-benar memboyong Mbappe dengan mahar sangat fantastis, 166,4 juta GBP, sudah termasuk bonus.
Bila ditotal Neymar, Berchiche, dan Mbappe, artinya dalam semusim PSG mengeluarkan fulus 380,8 juta GBP, atau setara dengan Rp6,47 triliun. Bila berkaca dari Forbes per Juni, pendapatan PSG berada di angka 578 juta EUR. Jumlah itu belum termasuk pengeluaran.
Maka, tak perlu heran bila banyak media kemudian mengaitkan aturan FFP UEFA dengan aktivitas belanja PSG. Pada beleid itu disebutkan bahwa tiap klub tidak boleh rugi hingga 39 juta GBP selama tiga tahun, atau 13 juta GBP/tahun.
Bila melanggar, maka akan ada sanksi: denda, mengurangi jumlah pemain di Liga Champions, hingga dilarang tampil di Liga Champions. Sebelumnya, PSG sudah pernah kena sanksi mengenai pelanggaran FFP UEFA berupa denda.
Untuk mengatasi hal itu, PSG dan Monaco sepakat tidak membeli Mbappe musim ini. Tetapi, menurut media L'Equipe, kepindahan penyerang muda asal Prancis itu ke PSG musim ini, dilakukan dengan cara meminjam.
"Monaco dan PSG telah mencapai kesepakatan untuk meminjam Mbappe ke Klub Paris dengan opsi membeli 180 juta EUR (setara 166 juta GBP)," tulis L'Equipe (H/T France24).
Biasanya, mekanisme meminjam baru membeli seperti itu diambil untuk menguji pemain buruan sebelum dikontrak permanen. Untuk kasus PSG-Mbappe, media sepakat itu hanya untuk mengakali FFP.
Tapi, manajemen PSG nampak santai menghadapi hal tersebut. Pertengahan Agustus ini, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi menjawab ke mereka yang mengkhawatirkan soal FFP. "Pergilah mencari kopi dan jangan mengkhawatirkan kami. Kami berada di tangan yang tepat," kata Nasser seperti dikutip dari Mirror.
Perang PSG vs. Barcelona
Sebelum diambil alih oleh Qatar Sports Investments (QSI) pada 2012, PSG bisa dibilang sebagai raksasa yang tidur. PSG memang bukan klub semenjana di belantika kompetisi Eropa.
Mereka pernah memenangi UEFA Cup (kini bernama Liga Eropa) pada 1996 dan UEFA Intertoto pada 2001. Mereka juga pernah menjuarai Liga Prancis pada 1986 dan 1994. Tapi, setelah dekade 2000an, PSG tenggelam di bawah bayang-bayang Lyon dan Marseille.
Untuk mengembalikan pamor mereka itulah QSI menyuntikan dana besar sejak 2012. Hasilnya, sejak musim 2012 hingga 2015, mereka kembali merajai Liga Prancis. Tetapi tidak di kompetisi kasta tertinggi Liga Champions.
Sejak 2012 hingga 2016, prestasi mereka selalu mentok di perempat final. Terakhir, tentu kekalahan agregat 6-5 dari Barcelona yang sangat memukul mereka. Sebab, di pertandingan pertama, mereka sudah menang 4-0.
Kekalahan tersebut nampaknya sangat membekas bagi PSG. Setelah Neymar dibeli sesuai buyout clause, kini PSG mencoba mengakuisisi pemain incaran Barcelona, Jean Michael Seri, dari Nice.
Nama terakhir ini, sebenarnya sudah merapat ke Barcelona, di mana kesepakatan harganya mencapai 40 juta EUR. Tapi, menurut agen Seri, Franklin Mala, di tengah negosiasi tersebut, PSG masuk.
"Mereka memaksa klub (Nice) membeli pemain (Seri). Ini gila. Mereka hanya melakukan itu seperti ingin mengatakan f*** Barcelona," ucap Mala, seperti dikutip dari Goal.
Menurut laporan ESPN, saat PSG masuk, tiba-tiba Manajer Nice, Julien Fournier, tidak menyepakati harga 40 juta EUR tadi. "Kita tidak sedang negosiasi dengan Barcelona. Itu hanya rumor," ucap Fournier kepada ESPN.
Barcelona dan PSG memang seperti menjalani "perang" di bursa transfer kali ini. Setelah kepindahan Neymar, sebenarnya Barcelona menginginkan pemain tengah PSG, Marco Verratti. Namun tawaran Tim Catalan itu ditolak mentah-mentah PSG.
Bahkan, tak lama berselang, menurut Sport Illustrated, PSG meledek Barcelona lewat akun Twitter resemi mereka. "PSG mempermainkan Barcelona dengan memasang pemain incaran mereka dan memberikan keterangan 'Hope you're having nice day,'" tulis Sport Illustrated.
beritagar
Neymar dan Yuri Berchiche di boyong PSG dengan total harga mencapai 214,2 juta GBP. Sedangkan Leonardo Bonucci, Andra Silva, Andrea Conti, dll. dibeli AC Milan mencapai 175 juta GBP.
Sudah berhentikah aktivitas transfer PSG? Hingga awal pekan lalu, banyak kalangan menilai pembelian Neymar dari Barcelona seharga 199,8 GBP telah mengakhiri belanja mereka.
Kalaupun ada spekulasi, tim yang bermarkas di Parc de Princes itu digosipkan hendak membeli Kylian Mbappe dari AS Monaco. Tapi, ya itu hanya isu. Sebab, selain ditengarai melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) UEFA, Mbappe disebut-sebut lebih dekat ke Real Madrid.
Tetapi, awal pekan ini, semua itu terjawab. PSG benar-benar memboyong Mbappe dengan mahar sangat fantastis, 166,4 juta GBP, sudah termasuk bonus.
Bila ditotal Neymar, Berchiche, dan Mbappe, artinya dalam semusim PSG mengeluarkan fulus 380,8 juta GBP, atau setara dengan Rp6,47 triliun. Bila berkaca dari Forbes per Juni, pendapatan PSG berada di angka 578 juta EUR. Jumlah itu belum termasuk pengeluaran.
Maka, tak perlu heran bila banyak media kemudian mengaitkan aturan FFP UEFA dengan aktivitas belanja PSG. Pada beleid itu disebutkan bahwa tiap klub tidak boleh rugi hingga 39 juta GBP selama tiga tahun, atau 13 juta GBP/tahun.
Bila melanggar, maka akan ada sanksi: denda, mengurangi jumlah pemain di Liga Champions, hingga dilarang tampil di Liga Champions. Sebelumnya, PSG sudah pernah kena sanksi mengenai pelanggaran FFP UEFA berupa denda.
Untuk mengatasi hal itu, PSG dan Monaco sepakat tidak membeli Mbappe musim ini. Tetapi, menurut media L'Equipe, kepindahan penyerang muda asal Prancis itu ke PSG musim ini, dilakukan dengan cara meminjam.
"Monaco dan PSG telah mencapai kesepakatan untuk meminjam Mbappe ke Klub Paris dengan opsi membeli 180 juta EUR (setara 166 juta GBP)," tulis L'Equipe (H/T France24).
Biasanya, mekanisme meminjam baru membeli seperti itu diambil untuk menguji pemain buruan sebelum dikontrak permanen. Untuk kasus PSG-Mbappe, media sepakat itu hanya untuk mengakali FFP.
Tapi, manajemen PSG nampak santai menghadapi hal tersebut. Pertengahan Agustus ini, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi menjawab ke mereka yang mengkhawatirkan soal FFP. "Pergilah mencari kopi dan jangan mengkhawatirkan kami. Kami berada di tangan yang tepat," kata Nasser seperti dikutip dari Mirror.
Perang PSG vs. Barcelona
Sebelum diambil alih oleh Qatar Sports Investments (QSI) pada 2012, PSG bisa dibilang sebagai raksasa yang tidur. PSG memang bukan klub semenjana di belantika kompetisi Eropa.
Mereka pernah memenangi UEFA Cup (kini bernama Liga Eropa) pada 1996 dan UEFA Intertoto pada 2001. Mereka juga pernah menjuarai Liga Prancis pada 1986 dan 1994. Tapi, setelah dekade 2000an, PSG tenggelam di bawah bayang-bayang Lyon dan Marseille.
Untuk mengembalikan pamor mereka itulah QSI menyuntikan dana besar sejak 2012. Hasilnya, sejak musim 2012 hingga 2015, mereka kembali merajai Liga Prancis. Tetapi tidak di kompetisi kasta tertinggi Liga Champions.
Sejak 2012 hingga 2016, prestasi mereka selalu mentok di perempat final. Terakhir, tentu kekalahan agregat 6-5 dari Barcelona yang sangat memukul mereka. Sebab, di pertandingan pertama, mereka sudah menang 4-0.
Kekalahan tersebut nampaknya sangat membekas bagi PSG. Setelah Neymar dibeli sesuai buyout clause, kini PSG mencoba mengakuisisi pemain incaran Barcelona, Jean Michael Seri, dari Nice.
Nama terakhir ini, sebenarnya sudah merapat ke Barcelona, di mana kesepakatan harganya mencapai 40 juta EUR. Tapi, menurut agen Seri, Franklin Mala, di tengah negosiasi tersebut, PSG masuk.
"Mereka memaksa klub (Nice) membeli pemain (Seri). Ini gila. Mereka hanya melakukan itu seperti ingin mengatakan f*** Barcelona," ucap Mala, seperti dikutip dari Goal.
Menurut laporan ESPN, saat PSG masuk, tiba-tiba Manajer Nice, Julien Fournier, tidak menyepakati harga 40 juta EUR tadi. "Kita tidak sedang negosiasi dengan Barcelona. Itu hanya rumor," ucap Fournier kepada ESPN.
Barcelona dan PSG memang seperti menjalani "perang" di bursa transfer kali ini. Setelah kepindahan Neymar, sebenarnya Barcelona menginginkan pemain tengah PSG, Marco Verratti. Namun tawaran Tim Catalan itu ditolak mentah-mentah PSG.
Bahkan, tak lama berselang, menurut Sport Illustrated, PSG meledek Barcelona lewat akun Twitter resemi mereka. "PSG mempermainkan Barcelona dengan memasang pemain incaran mereka dan memberikan keterangan 'Hope you're having nice day,'" tulis Sport Illustrated.