Hacker bocorkan sisi kelam pemain sepakbola Inggris
Kelompok peretas yang mengatasnamakan Fancy Bears telah membocorkan dokumen terkait kasus penyalahgunaan narkoba yang menimpa sejumlah pemain sepak bola di Inggris. Dilansir The Sun, dalam laporan tersebut sebanyak lima orang pemain sepak bola Inggris gagal tes karena positif narkoba jenis kokain dan ekstasi pada 2015. Selain khusus pemain Inggris, lewat dokumen yang diretas itu, Fancy Bears juga mengklaim ada 150 pemain sepak bola di seluruh dunia yang gagal tes karena keterlibatan penyalahgunaan narkoba berbagai jenis pada tahun 2015, dan angka tersebut kini sudah meningkat mencapai 200 orang.
Melansir Pojoksatu Kelompok hacker ini memang kerap aksi mengespos dokumen mengenai rekam jejak medis sejumlah atlit, mulai dari atletik hingga sepak bola yang berhasil dibobolnya.
Namun mereka mengklaim apa yang dilakukannya bukan untuk ketenaran ataupun uang, melainkan sebagai sebuah upaya membersihkan olahraga dari doping dan penyalahguaan narkoba. Dalam laporan yang diretas kali ini, dilaporkan dari sembilan tes gagal yang dilaporkan di pusat Anti-Doping Inggris di London pada tahun 2015, empat orang diantaranya positif menyalahgunakan kokain.
Satu dikatakan menunjukkan jejak methylenedioxymethamphetamine atau lebih dikenal dengan sebutan ekstasi, sementara sisanya untuk penggunaan amfetamin.
Namun Fancy Bears tidak bersedia mengungkap identitas para pesepakbola yang positif narkoba tersebut, meskipun semuanya jatuh di bawah payung UKAD yang berarti mereka berbasis di Inggris.
Meskipun tidak satupun disebut identitasnya, namun BBC Sport menengarai salahseorang di antaranya adalah pemain West Brom, Jake Livermore.
Pasalnya, pemain asal Inggris itu pernah dilaporkan gagal tes pada 2015 karena terbukti positif kokain. Namun ia diloloskan larangan oleh asosiasi sepak bola setempat atas pertimbangan masalah pribadinya setelah kematian anak laki-lakinya yang baru lahir.
Selain Jake, striker Stoke City Saido Berahino juga ditenggarai salahsatu dari daftar nama tersebut. Saido pernah menjalani larangan minum obat selama delapan minggu. Ia terlibat penggunaan obat yang mengandung ekstasi pada bulan September tahun lalu.
Kelompok peretas ini pun kini dikenal oleh publik atas kemampuannya melakukan hacking secara digital terhadap catatan medis atlet yang terperinci.
Namun mereka mengklaim apa yang dilakukannya bukan untuk ketenaran ataupun uang, melainkan sebagai sebuah upaya membersihkan olahraga dari doping dan penyalahguaan narkoba. Dalam laporan yang diretas kali ini, dilaporkan dari sembilan tes gagal yang dilaporkan di pusat Anti-Doping Inggris di London pada tahun 2015, empat orang diantaranya positif menyalahgunakan kokain.
Satu dikatakan menunjukkan jejak methylenedioxymethamphetamine atau lebih dikenal dengan sebutan ekstasi, sementara sisanya untuk penggunaan amfetamin.
Namun Fancy Bears tidak bersedia mengungkap identitas para pesepakbola yang positif narkoba tersebut, meskipun semuanya jatuh di bawah payung UKAD yang berarti mereka berbasis di Inggris.
Meskipun tidak satupun disebut identitasnya, namun BBC Sport menengarai salahseorang di antaranya adalah pemain West Brom, Jake Livermore.
Pasalnya, pemain asal Inggris itu pernah dilaporkan gagal tes pada 2015 karena terbukti positif kokain. Namun ia diloloskan larangan oleh asosiasi sepak bola setempat atas pertimbangan masalah pribadinya setelah kematian anak laki-lakinya yang baru lahir.
Selain Jake, striker Stoke City Saido Berahino juga ditenggarai salahsatu dari daftar nama tersebut. Saido pernah menjalani larangan minum obat selama delapan minggu. Ia terlibat penggunaan obat yang mengandung ekstasi pada bulan September tahun lalu.