Indonesia akan beli Sukhoi, tapi bukan menggunakan uang.. nih pakek ini nih pengganti uang bayar nya...
Indonesia memang berencana akan menambah jumlah armada pesawat tempur yakni dengan membeli 11 unit Sukhoi SU-35 dari Rusia. 11 unit pesawat tempur yang disebut memiliki kemampuan di atas pesawat tempur andalan Amerika F-22 Raptor itu tak dibeli dengan uang, melainkan hasil kebun.
Kementerian Perdagangan hingga saat ini terus menginventarisir produk-produk yang akan ditawarkan dalam imbal beli dalam pengadaan pesawat tempur tersebut.
Nah, 11 unit peswat itu sendiri bisa ditebus Indonesia dengan nilai produk perdagangan minimal USD570 juta, Indonesia bisa mendapatkan 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 yang dipatok USD90 juta.
“Masih ada sejumlah daftar yang disiapkan sebelum diserahkan ke Rusia untuk mereka bahas secara internal,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kompleks Istana Negara Jakarta, Senin (28/8).
Enggar memerinci, ada sejumlah komoditas yang akan disodorkan ke Rusia sebagai imbal beli tersebut. Di antaranya furnitur, kopi, gula, karet maupun sejumlah produk makanan.
Bahkan, jika memang memungkinkan, kerupuk pun bisa dimasukkan ke dalam daftar tersebut untuk diserahkan ke pemerintah Rusia. (pojoksatu.id)
Kementerian Perdagangan hingga saat ini terus menginventarisir produk-produk yang akan ditawarkan dalam imbal beli dalam pengadaan pesawat tempur tersebut.
Nah, 11 unit peswat itu sendiri bisa ditebus Indonesia dengan nilai produk perdagangan minimal USD570 juta, Indonesia bisa mendapatkan 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 yang dipatok USD90 juta.
“Masih ada sejumlah daftar yang disiapkan sebelum diserahkan ke Rusia untuk mereka bahas secara internal,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kompleks Istana Negara Jakarta, Senin (28/8).
Enggar memerinci, ada sejumlah komoditas yang akan disodorkan ke Rusia sebagai imbal beli tersebut. Di antaranya furnitur, kopi, gula, karet maupun sejumlah produk makanan.
Bahkan, jika memang memungkinkan, kerupuk pun bisa dimasukkan ke dalam daftar tersebut untuk diserahkan ke pemerintah Rusia. (pojoksatu.id)
