Jadikan nama orang tua bahan ejekan, bocah ini langsung tewas di tempat - Khazahk.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jadikan nama orang tua bahan ejekan, bocah ini langsung tewas di tempat

Saling ledek antar anak kecil sudah menjadi hal yang wajar. Biasanya hal ini dilakukan kepada anak yang lebih kuat atau senior kepada yang lebih muda atau lemah. Tindakan bully memang sudah dalam tingkat yang sangat parah beberapa tahun terakhir.



Bahkan kasus bully yang mengakibatkan pertengkarang hingga tindak pemukulan bisa merenggut nyawa korbannya.

Seorang anak berusia 7 tahun asal Malaysia harus meregang nyawa setelah dipukul oleh kakak kelasnya. Insiden ini terjadi pada Jackson Nuiung Awe, murid di Sekolah Kebangsaan Nanga Ibun di Kapit, Sarawak.

Ia dipukuli kakak kelasnya hingga tidak sadarkan diri. Sang ayah yang berprofesi sebagai seorang petani ditelpon oleh pihak sekolah pada tanggal 22 Agustus.

Ia kemudian terkejut mendengarkan kabar bahwa sang anak telah pingsan di asrama dan di bawa ke rumah sakit Sibu. Kondisinya semakin memburuk hingga masuk ke keadaan koma. Di rumah sakit para dokter melihat ada banyak memar di tubuh korban dan darah yang menggumpal di otak.

Mengetahui hal ini, sang ayahpun kemudian memutuskan untuk mengajukan laporan ke polisi.

Ia mengajukan kasus tersebut sebagai tindakan perudungan atau pembulian di sekolah, melansir Sincher.

"Hasil mengungkapkan ada beberapa memar pada kepala dan tubuh anak laki-laki itu.

Anak laki-laki tersebut meninggal setelah dua hari dirawat di rumah sakit, "kata komisaris polisi Sarawak, Datuk Amer Awal melansir worldofbuzz.com.

Menindaklanjuti laporan sang bapak, polisipun akhirnya memanggil seorang anak berusia 12 tahun yang belajar di sekolah yang sama.

Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa tersangka secara brutal meninju dan menendang anak itu beberapa kali sebelum murid kelas satu tersebut jatuh pingsan.

Namun pelaku mengatakan bahwa tindakan brutalnya bukan karena alasan.

Hal tersebut dilakukan lantaran tindakan korban yang mengejek nama dari orang tua pelaku.

"Pemeriksaan awal juga menunjukkan bahwa serangan tersebut dipicu setelah korban memperolok nama ayah anak laki-laki lainnya.

Kami juga akan memanggil kepala sekolah dan guru sekolah untuk memfasilitasi penyelidikan, "kata Amer.

Karena pelaku adalah anak di bawah umur, dia akan dibebaskan dengan jaminan polisi setelah mendapatkan pernyataannya dicatat sehingga dia dapat mengikuti ujian UPSR yang akan datang.

Kasus ini tentu mengajarkan betapa tingginya tingkat emosi anak di masa sekarang. Kepolisian setempat juga akan memanggil pihak sekolah tentang kejadian ini. (tribunnews.com)