Lima teori bumi datar vs bumi bulat, itu fakta, cuma konspirasi atau hanya Hoax?
Phytagoras mengatakan bahwa bumi itu bulat pada sekitar tahun 600 SM. Pada masa itu pendapat Phytagoras memang terdengar konyol, tapi ini adalah langkah pertama yang membuat manusia lebih memahami bumi. Pada abad pertengahan, masyarakat dan para ilmuwan sudah paham bahwa bumi itu bulat, meski konsep kalau bumi bukanlah pusat tata surya masih belum bisa diterima sepenuhnya. Tahun 1800an, tiba-tiba Samuel Rowbotham mengatakan bahwa semua orang salah dan bumi itu sebenarnya datar. Ternyata ide ini diterima beberapa orang dan tumbuh berkembang.
Melansir famous.id kemudian baru-baru ini munculah Flat Earth Society di internet, semacam perkumpulan berisi mereka yang percaya bahwa bumi itu datar. Inilah beberapa klaim yang mereka ungkapkan soal ‘fakta’ versi mereka bahwa bumi itu datar dan selama ini manusia telah dibohongi.
1. Gambar Luar Angkasa Itu Palsu
NASA ataupun badan antariksa lainnya sudah sering memotret gambar bumi dari luar angkasa. Kamu bis lihat di google earth dan bisa tahu bentuk bumi dan tatanan geografisnya itu seperti apa. Jelas-jelas bulat, kan? Nah, para penganut ‘bumi datar’ ini percaya bahwa foto-foto tersebut cuma kebohongan belaka alias palsu. Bagi mereka, semua foto dan rekaman video tersebut cuma photoshop atau hasil rekayasa animasi. Padahal kalau dipikir, kenapa juga badan antariksa buang-buang uang dan waktu cuma buat motret foto atau bikin rekaman streaming berhari-hari seperti itu? Bagaimana juga semua orang bisa percaya bumi bulat sejak abad 600 SM? Kalau ini konspirasi, bagaimana caranya meyakinkan orang di seluruh dunia pada masa-masa ketika satu wilayah dan wilayah lain masih berperang atau masih jarang saling mengunjungi?
2. Antarctica Adalah Dinding Es Tak Tertembus
Bagi mereka, bumi itu berbentuk seperti piring dengan kutub utara berada di tengah atau pusatnya dan di bagian pinggirnya adalah dinding es tebal yang mengelilingi bumi. Menurut mereka, dinding es inilah yang mencegah agar air laut nggak tumpah. Bisa saja ada sesuatu di balik es tersebut, atau mungkin juga lapisan es tanpa batas. Ada juga teori yang mengatakan bahwa di balik dinding es itu dikelilingi lautan lagi. Di sanalah terletak benua yang terlarang, Antichtone. Tapi saat ini sudah banyak orang yang berkunjung ke Kutub Selatan dan bahkan telah menjadi tempat kunjungan wisata, aneh saja kalau masih ada yang percaya konsep dinding es tanpa batas ini.
3. Gravitasi Itu Nggak Ada
Planet yang datar nggak akan mendukung hukum gravitasi, sehingga bagi mereka gravitasi itu juga nggak ada. Sebagai gantinya adalah Universal Acceleration alias UA. Menurut UA, bumi yang datar ini terus bergerak ke atas seperti kapal roket yang besar. Jadi prinsipnya, ketika kamu lompat, maka kamu akan mendarat lagi di tanah. Bukan karena kamu jatuh, tapi karena bumi yang bergerak ke atas. Satu teori mereka menyebutkan ada lapisan energi gelap di bawah bumi yang terus mendorong bumi naik. Meski begitu, nggak ada yang tahu bagaimana cara kerjanya. Mereka juga nggak bisa menjelaskan bagaimana burung yang terbang nggak nabrak bumi. Nggak mungkin juga mereka terbang terus vertikal untuk menghindari tabrakan dengan bumi yang juga terus naik.
4. Bumi Nggak Punya Lengkungan
Salah satu argumen paling ngotot yang mereka ungkapkan adalah, “kalau bumi bulat, mengapa saat melihat ke ufuk yang kelihatan cuma garis datar dan bukan melengkung? Seandainya bumi bulat, pasti ada lengkungan di suatu tempat karena bola juga terlihat melengkung,”. Yang bikin gagal paham adalah skala dan posisi nggak diperhitungkan dalam konsep mereka. Dari dataran berbentuk lingkaran yang sangat luas, pandangan manusia yang sangat kecil jika dibandingkan dengan bumi akan melihat garis datar karena apapun di balik lengkungan ada di bawah garis horizon. Jadi nggak bakal kamu bisa lihat lengkungannya.
5. Matahari Jaraknya Nggak Sejauh Itu
Menurut mereka, matahari jaraknya cuma 4.800 km dan cuma selebar 51 kilometer. Bentuknya bukan seperti matahari yang banyak dipercaya masyarakat, tapi berupa lampu antar dimensi raksasa yang bergerak memutar dan bercahaya di permukaan datar seperti mercusuar. Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, mereka percaya kalau bumi itu datar dengan kutub utara di tengah dan dinding es di bagian luar. Nah, matahari bergerak perlahan memutar searah jarum jam, itulah yang mereka percayai penyebab siang dan malam. Tapi, teori ini tentu gagal menjelaskan pergantian musim dan matahari tengah malam di kutub. Gimana mereka menjelaskan matahari di kutub selatan yang terbit 24 jam di musim panas? Kalau menurut mereka kutub selatan itu es di lingkaran terluar bumi, nggak mungkin wilayah tersebut dapat matahari 24 jam kecuali seluruh bagian bumi juga dapat matahari 24 jam.
Itulah 5 klaim teori kaum flath earth. Bagi kebanyakan orang beberapa argumen itu pasti terdengar konyol. Apalagi kalau kamu terbang naik pesawat yang terbang cukup tinggi, dan bumi barulah terlihan lengkungan bumi. Masih penasaran? Yuk simak ulasan selengkapnya divideo yang ada di halaman ini! (non)
1. Gambar Luar Angkasa Itu Palsu
NASA ataupun badan antariksa lainnya sudah sering memotret gambar bumi dari luar angkasa. Kamu bis lihat di google earth dan bisa tahu bentuk bumi dan tatanan geografisnya itu seperti apa. Jelas-jelas bulat, kan? Nah, para penganut ‘bumi datar’ ini percaya bahwa foto-foto tersebut cuma kebohongan belaka alias palsu. Bagi mereka, semua foto dan rekaman video tersebut cuma photoshop atau hasil rekayasa animasi. Padahal kalau dipikir, kenapa juga badan antariksa buang-buang uang dan waktu cuma buat motret foto atau bikin rekaman streaming berhari-hari seperti itu? Bagaimana juga semua orang bisa percaya bumi bulat sejak abad 600 SM? Kalau ini konspirasi, bagaimana caranya meyakinkan orang di seluruh dunia pada masa-masa ketika satu wilayah dan wilayah lain masih berperang atau masih jarang saling mengunjungi?
2. Antarctica Adalah Dinding Es Tak Tertembus
Bagi mereka, bumi itu berbentuk seperti piring dengan kutub utara berada di tengah atau pusatnya dan di bagian pinggirnya adalah dinding es tebal yang mengelilingi bumi. Menurut mereka, dinding es inilah yang mencegah agar air laut nggak tumpah. Bisa saja ada sesuatu di balik es tersebut, atau mungkin juga lapisan es tanpa batas. Ada juga teori yang mengatakan bahwa di balik dinding es itu dikelilingi lautan lagi. Di sanalah terletak benua yang terlarang, Antichtone. Tapi saat ini sudah banyak orang yang berkunjung ke Kutub Selatan dan bahkan telah menjadi tempat kunjungan wisata, aneh saja kalau masih ada yang percaya konsep dinding es tanpa batas ini.
3. Gravitasi Itu Nggak Ada
Planet yang datar nggak akan mendukung hukum gravitasi, sehingga bagi mereka gravitasi itu juga nggak ada. Sebagai gantinya adalah Universal Acceleration alias UA. Menurut UA, bumi yang datar ini terus bergerak ke atas seperti kapal roket yang besar. Jadi prinsipnya, ketika kamu lompat, maka kamu akan mendarat lagi di tanah. Bukan karena kamu jatuh, tapi karena bumi yang bergerak ke atas. Satu teori mereka menyebutkan ada lapisan energi gelap di bawah bumi yang terus mendorong bumi naik. Meski begitu, nggak ada yang tahu bagaimana cara kerjanya. Mereka juga nggak bisa menjelaskan bagaimana burung yang terbang nggak nabrak bumi. Nggak mungkin juga mereka terbang terus vertikal untuk menghindari tabrakan dengan bumi yang juga terus naik.
4. Bumi Nggak Punya Lengkungan
Salah satu argumen paling ngotot yang mereka ungkapkan adalah, “kalau bumi bulat, mengapa saat melihat ke ufuk yang kelihatan cuma garis datar dan bukan melengkung? Seandainya bumi bulat, pasti ada lengkungan di suatu tempat karena bola juga terlihat melengkung,”. Yang bikin gagal paham adalah skala dan posisi nggak diperhitungkan dalam konsep mereka. Dari dataran berbentuk lingkaran yang sangat luas, pandangan manusia yang sangat kecil jika dibandingkan dengan bumi akan melihat garis datar karena apapun di balik lengkungan ada di bawah garis horizon. Jadi nggak bakal kamu bisa lihat lengkungannya.
5. Matahari Jaraknya Nggak Sejauh Itu
Menurut mereka, matahari jaraknya cuma 4.800 km dan cuma selebar 51 kilometer. Bentuknya bukan seperti matahari yang banyak dipercaya masyarakat, tapi berupa lampu antar dimensi raksasa yang bergerak memutar dan bercahaya di permukaan datar seperti mercusuar. Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, mereka percaya kalau bumi itu datar dengan kutub utara di tengah dan dinding es di bagian luar. Nah, matahari bergerak perlahan memutar searah jarum jam, itulah yang mereka percayai penyebab siang dan malam. Tapi, teori ini tentu gagal menjelaskan pergantian musim dan matahari tengah malam di kutub. Gimana mereka menjelaskan matahari di kutub selatan yang terbit 24 jam di musim panas? Kalau menurut mereka kutub selatan itu es di lingkaran terluar bumi, nggak mungkin wilayah tersebut dapat matahari 24 jam kecuali seluruh bagian bumi juga dapat matahari 24 jam.
Itulah 5 klaim teori kaum flath earth. Bagi kebanyakan orang beberapa argumen itu pasti terdengar konyol. Apalagi kalau kamu terbang naik pesawat yang terbang cukup tinggi, dan bumi barulah terlihan lengkungan bumi. Masih penasaran? Yuk simak ulasan selengkapnya divideo yang ada di halaman ini! (non)