Rumah ini tetap bertahan sendirian di tengah proyek pembangunan jalan - Khazahk.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Rumah ini tetap bertahan sendirian di tengah proyek pembangunan jalan

Sebuah rumah masih berdiri dan bertahan di tengah-tengah proyek penyelesaian frontage road A Yani sisi Barat Dolog Surabaya. Rumah ini adalah satu-satunya rumah yang memilih bertahan dalam proyek frontage road.




Padahal saat ini depan belakang sisi rumah ini sudah masuk finishing proyek. Dua sisi rumah ini juga sudah diaspal. Kendaraan berat pengapalan juga terus menuntaskan aktivitas proyek.

Pantauan SURYA.co.id, Selasa (26/09/2017), saat ini frontage sisi Barat A Yani sudah hampir nyambung dan hanya menyisakan satu persil rumah ini.

Informasinya, pemilik rumah menolak rumahnya dibebaskan dan diberi ganti rugi. Dia memilih harga konsinyasi. Bahkan sebelum ini di depan rumah tunggal yang terkepung frontage itu terpasang spanduk menolak pembebasan.

Namun pemilik rumah dikabarkan siap menerima konsinyasi. Untuk kepentingan proyek pemerintah setiap lahan warga yang terkena proyek harus dibebaskan. Pembebasan lahan ini seusai harga nilai jual objek pajak. Jika menolak akan berlaku harga konsinyasi di mana pengadilan yang membayar dari uang titipan Pemkot Surabaya.

Informasinya rumah berukuran 300 meter persegi itu akan dibebaskan dengan harga konsinyasi yang nilainya besar. Proyek jalan frontage sisi barat jalan A Yani Surabaya memang beberapa kali diwarnai insiden. Pada Sabtu (27/5/2017) sejumlah alat berat didatangkan di Bundaran Dolog untuk menggusur bangunan wara yang sudah dibebaskan oleh pemkot.

Namun sayangnya pemilik persil masih ada di lokasi. Tepatnya di persil yang membuka usaha velg mobil. Mereka belum melakukan pengosongan persil. Saat alat berat bekerja tepat di samping persil tersebut, mereka tampak sibuk mengeluarkan barang-barangnya dari dalam rumah.

"Ini baru dibereskan. Maaf ya," katanya ringan. Ia menolak untuk ditanya lebih jauh. Berdasarkan pantauan di lapangan, mereka tidak melakukan perlawanan. Mereka hanya membereskan barang-barang dari dalam rumah dan dikeluarkan. Sementara alat berat meratakan persil yang ada tepat di samping rumahnya. (tribunnews.com)