Di duga tolak pasien sekarat hingga meninggal, dokter hampir "jantungan" dilabrak anggota ormas KPK
Beredar video yang memperlihatkan sejumlah orang yang mengaku anggota LSM Komunitas Pengawas Korupsi (KPK) mengancam seorang dokter di rumah sakit. Rekaman yang viral di media sosial itu diguga karena dokter menolak pasien dalam keadaan sekarat.
Dalam keterangan video itu, anggota KPK bertemu dengan keluarga dan pasien sakit di jalan. Pasien hendak dibawa ke rumah sakit Ariya Medika, Kota Tangerang, untuk mendapat pertolongan. Kondisi pasien diduga saat itu sudah menurun, bahkan akhirnya nyawa pasien itu tidak tertolong.
Melihat situasi tersebut beberapa anggota KPK yang berbaju hitam hingga marah-marah ke petugas rumah sakit. Dengan penuh emosi, anggota KPK itu meminta dokter yang menangani pasien itu untuk menulis sebuah surat bermaterai.
"Sekarang anda tulis di kertas pakai materai! Masa menolak pasien yang sudah sekarat. Anda mau saya laporkan ke profesor IDI? Tulis sekarang pakai materai!" kata pria berbaju KPK itu kepada dokter, Jakarta, Sabtu (14/10).
Selain itu, beberapa anggota lainnya juga memukul meja dengan keras. Kehebohan di ruangan itu pun tak terelakkan. Saat itu, terlihat sempat ada petugas keamanan rumah sakit yang masuk ke dalam namun dihadang oleh anggota KPK yang tengah naik pitam.
Petugas keamanan itu kemudian dibawa keluar ruangan dan dihadang masuk. Bahkan, anggota KPK lainnya juga melarang pengunjung rumah sakit untuk melihat lebih lanjut kericuhan yang terjadi dengan dokter, hingga mereka mengusirnya keluar ruangan. "Yang tidak berkepentingan jangan ke sini," tegas anggota LSM KPK.
Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui cuitannya memprotes kejadian anggota LSM KPK yang melabrak dokter di rumah sakit tersebut.
"Pengurus Besar IDI protes keras atas tindakan persekusi terhadap tenaga kesehatan saat bertugas di fasilitas kesehatan," sebut IDI lewat Twitter @PBIDI.
Jawapos.com
Dalam keterangan video itu, anggota KPK bertemu dengan keluarga dan pasien sakit di jalan. Pasien hendak dibawa ke rumah sakit Ariya Medika, Kota Tangerang, untuk mendapat pertolongan. Kondisi pasien diduga saat itu sudah menurun, bahkan akhirnya nyawa pasien itu tidak tertolong.
Melihat situasi tersebut beberapa anggota KPK yang berbaju hitam hingga marah-marah ke petugas rumah sakit. Dengan penuh emosi, anggota KPK itu meminta dokter yang menangani pasien itu untuk menulis sebuah surat bermaterai.
"Sekarang anda tulis di kertas pakai materai! Masa menolak pasien yang sudah sekarat. Anda mau saya laporkan ke profesor IDI? Tulis sekarang pakai materai!" kata pria berbaju KPK itu kepada dokter, Jakarta, Sabtu (14/10).
Selain itu, beberapa anggota lainnya juga memukul meja dengan keras. Kehebohan di ruangan itu pun tak terelakkan. Saat itu, terlihat sempat ada petugas keamanan rumah sakit yang masuk ke dalam namun dihadang oleh anggota KPK yang tengah naik pitam.
Petugas keamanan itu kemudian dibawa keluar ruangan dan dihadang masuk. Bahkan, anggota KPK lainnya juga melarang pengunjung rumah sakit untuk melihat lebih lanjut kericuhan yang terjadi dengan dokter, hingga mereka mengusirnya keluar ruangan. "Yang tidak berkepentingan jangan ke sini," tegas anggota LSM KPK.
Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui cuitannya memprotes kejadian anggota LSM KPK yang melabrak dokter di rumah sakit tersebut.
"Pengurus Besar IDI protes keras atas tindakan persekusi terhadap tenaga kesehatan saat bertugas di fasilitas kesehatan," sebut IDI lewat Twitter @PBIDI.