Kapolri: Bripka Bambang Stres Karena Utang dan Tembak Teman nya Sendiri - Khazahk.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kapolri: Bripka Bambang Stres Karena Utang dan Tembak Teman nya Sendiri

Teka-teki mengenai Bripka Bambang Tejo (36), anggota polisi dari Satuan Brigade Mobile (Brimob) yang diduga tewas bunuh diri setelah menembak mati dua rekannya sesama Brimob, mulai terkuak. Bambang diduga terjerat hutang sehingga menjadi stres. Akibatnya Bambang menembak dua temannya satu kompi.


"Investigasi internal sedang berjalan, motif pribadi stres karena utang," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10).

Tito menjelaskan, pihaknya masih melakukan investigasi internal kasus penembakan anggota Brimob di lokasi pengeboran minyak Sarana Gas Trembul, Dukuh Canggah, Desa Karang Tengah, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang terjadi Selasa (10/11).

Menurut Tito, teknis penggunaan senjata api untuk anggota Polri diatur dalam aturan internal yang sangat ketat. Kapolri juga mengatur pertanggungjawaban, hingga laporan penggunaan senjata api sangat ketat.

"Ini sesuai prinsip dalam negeri maupun internasional. Peraturan Kapolri mengenai perlindungan HAM untuk anggota masyarakat dari anggota kapolisian," ujar Tito.

Menurutnya, jika masih ditemukan pelanggaran, pihaknya akan memberikan sanksi yang keras.

"Kami hanya berharap insiden ini tidak membuat publik mengeneralisir soal perilaku anggota Polri keseluruhan. Karena di lingkungan Polri ada ribuan yang menggunakan senjata, dan tidak ada masalah selama ini. Hanya satu oknum yang melanggar," tutur Tito.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng AKBP Agus Triatmaja menyatakan proses hukum atas tewasnya tiga anggota Brimob di Blora telah selesai. "Proses hukumnya telah diselesaikan," ujar Agus Triatmaja, saat dihubungi Tribun Jateng (12/10).

Agus menjelaskan Kapolda Jawa Tengah menyatakan prihatin atas kejadian tersebut. Menurut Agus, anggota polisi jajaran Polda Jateng diminta menaruh empati terhadap keluarga korban penembakan.

"Kalau bisa beritanya jangan berkembang. Kasihan keluarga korban jika menyaksikan, membaca dapat berpengaruh dengan psikologinya," tuturnya.

Agus mengungkapkan, Kapolda Jateng telah mengadakan video conference dengan para kapolres se-Jawa Tengah untuk menyikapi agar insiden berdarah seperti di Blora tidak terulang kembali. Kapolda memerintahkan seluruh anggotanya melakukan evaluasi sebagai pembelajaran.

"Evaluasi yang dilakukan adalah dalam pelaksanaan tugas, penggunaan senjata api bagi anggota. Selain itu, (evaluasi juga bagi) anggota yang bermasalah latar belakangnya jangan sampai terulang kembali," terang Agus.

Sementara itu, penyelidikan terkait motif penembakan masih terus diselidiki. Proses autopsi terhadap tiga jenazah sudah selesai dilakukan oleh Rumah Sakit Blora.

"Autopsi hasilnya bagaimana terus terang saya belum tahu. Saya belum dapat informasinya," terangnya.

Terkait pengamanan proyek pengeboran sumur minyak tersebut dikelola PT Sarana Gas Trumbul 01, menurut Agus, sudah tertuang dalam Surat Perintah (sprint) penugasan yang dilakukan selama tiga bulan hingga enam bulan. "Pada sprint itu ada enam orang (polisi)," tuturnya.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengungkapkan hanya ditemukan satu senjata berjenis AKA 101 di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya tiga anggota Brimob di Blora, Jawa Tengah.

Ketiga korban penembakan tersebut adalah Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Kepala Bambang Tejo (36).

"Brigadir BW (Budi Wibowo) dan AS (Ahmad Supriyanto) di situ tidak bersenjata. Bripka BT (Bambang Tejo) di situ bersenjata. Jadi di situ hanya ada satu senjata AKA 101 saja. Dua senjata lainnya di barak," kata Condro. ( tribunnews.com )