Buset, kejadian langka kapal berisi ratusan penumpang tabrak pulau
Kecelakaan laut terjadi di perairan Halmahera Selatan. Yaitu, KM Karia Indah menabrak Pulau Kasiruta, Tanjung Berek, Bacan Barat. Namun, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 22.50 WIT itu tidak diketahui dishub sampai esok harinya pukul 10.00 WIT.
Saat dikonfirmasi wartawan, Kadishub Ismail Sahbudin kaget dengan kejadian tersebut. ''Saya tidak dapat informasi apa pun, jadi saya tidak tahu,'' kata Ismail melalui telepon, Senin (20/11). Ismail sendiri saat ini berada di Jakarta. Karena itu, peristiwa penabrakan pulau oleh kapal dengan jumlah penumpang mencapai 111 orang itu tidak diketahui.
Padahal, peristiwa tersebut ramai diberitakan di media. ''Nanti cek kejadiannya, apa betul atau tidak,'' ucapnya. Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Provinsi (Deprov) Salahudin Lessy sangat menyesalkan kinerja dishub.
Dia mengungkapkan, selama ini dishub panik ketika ada kejadian yang memakan korban. Setelah itu, mereka membiarkannya tanpa ada pengawasan apa pun
Padahal, tanggung jawab dishub adalah melakukan pengawasan transportasi, baik di laut maupun darat, terutama lintas kabupaten kota.
''Kelalaian ini bukan kali ini saja. Jangan heran kalau setiap tahun di Malut sering terjadi laka laut. Itu karena faktor ketidakpedulian,'' tuturnya.
Salahudin menambahkan, kejadian kapal menabrak pulau itu sangat langka. Kemungkinan alat keselamatan seperti GPS tidak berfungsi atau tidak digunakan. ( jpnn.com )
Saat dikonfirmasi wartawan, Kadishub Ismail Sahbudin kaget dengan kejadian tersebut. ''Saya tidak dapat informasi apa pun, jadi saya tidak tahu,'' kata Ismail melalui telepon, Senin (20/11). Ismail sendiri saat ini berada di Jakarta. Karena itu, peristiwa penabrakan pulau oleh kapal dengan jumlah penumpang mencapai 111 orang itu tidak diketahui.
Padahal, peristiwa tersebut ramai diberitakan di media. ''Nanti cek kejadiannya, apa betul atau tidak,'' ucapnya. Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Provinsi (Deprov) Salahudin Lessy sangat menyesalkan kinerja dishub.
Dia mengungkapkan, selama ini dishub panik ketika ada kejadian yang memakan korban. Setelah itu, mereka membiarkannya tanpa ada pengawasan apa pun
Padahal, tanggung jawab dishub adalah melakukan pengawasan transportasi, baik di laut maupun darat, terutama lintas kabupaten kota.
''Kelalaian ini bukan kali ini saja. Jangan heran kalau setiap tahun di Malut sering terjadi laka laut. Itu karena faktor ketidakpedulian,'' tuturnya.
Salahudin menambahkan, kejadian kapal menabrak pulau itu sangat langka. Kemungkinan alat keselamatan seperti GPS tidak berfungsi atau tidak digunakan. ( jpnn.com )
