Akhirnya ilmuan temukan misteri kenapa burung Beo bisa bicara dan meniru ucapan manusia
Para ilmuwan telah mengetahui bagaimana burung beo berbicara. Mereka menemukan perbedaan struktural utama dalam otak burung beo yang menjelaskan kemampuannya meniru suara dan ucapan manusia.
"Temuan ini membuka jalan penelitian besar dalam mencoba memahami bagaimana burung beo memproses informasi yang diperlukan untuk menyalin suara baru serta mekanisme apa yang mendasari tiruan suara ucapan manusia," kata Dr. Mukta Chakraborty dari Duke University.
Burung beo adalah salah satu dari sedikit hewan yang dianggap sebagai 'pelajar vokal', yang berarti mereka mampu meniru suara. Namun, perbedaan kemampuan setiap burung tersebut masihlah menjadi misteri.
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh PLOS ONE, mereka menemukan bahwa otak burung beo memiliki struktur yang berbeda dari otak burung penyanyi dan burung kolibri (yang juga memiliki kemampuan vokal). Burung beo memiliki apa yang para ilmuwan sebut dengan ‘shell’, atau cincin luar, yang terlibat dalam pembelajaran vokal.
Shell tersebut relatif lebih besar pada spesies burung beo, yang terkenal dengan kemampuannya menirukan suara manusia. Penelitian sebelumnya berdasarkan jenis burung kesturi, tetapi penelitian yang baru dilakukan terhadap delapan spesies burung beo selain kesturi.
Para peneliti mencari penanda gen spesifik yang diketahui memiliki aktivitas khusus di otak manusia dan burung yang mempelajari suara. Mereka membandingkan pola ekspresi gen yang dihasilkan di semua otak burung beo dengan percobaan penelusuran saraf pada kelompok burung kesturi.
Ditemukan bahwa burung beo paling kuno, yaitu Kea dari Selandia Baru, memiliki struktur shell yang tidak sempurna. Hal itu menunjukkan bahwa populasi neuron di shell tersebut mungkin berkembang sejak 29 juta tahun silam.
Penelitian itu mengungkapkan, kemampuan untuk meniru timbul dari jalur salinan otak, karena sebagian besar area otak burung tersebut berada di dalam daerah yang juga mengendalikan gerakan. Area tersebut juga menunjukkan beberapa pola ekspresi gen khusus.
Para ilmuwan memperkirakan, ini bisa menjelaskan mengapa beberapa burung beo juga bisa belajar menari dengan musik. "Dibutuhkan kekuatan otak yang signifikan untuk memproses informasi pendengaran dan menghasilkan gerakan yang diperlukan untuk menirukan suara spesies lain,” ujar Dr Chakraborty.
Penelitian selanjutnya akan memeriksa apakah shell ini memberi kemampuan yang lebih besar pada burung beo untuk meniru ucapan manusia. Demikian dilansir dari Telegraph. ( okezone.com )
Burung beo adalah salah satu dari sedikit hewan yang dianggap sebagai 'pelajar vokal', yang berarti mereka mampu meniru suara. Namun, perbedaan kemampuan setiap burung tersebut masihlah menjadi misteri.
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh PLOS ONE, mereka menemukan bahwa otak burung beo memiliki struktur yang berbeda dari otak burung penyanyi dan burung kolibri (yang juga memiliki kemampuan vokal). Burung beo memiliki apa yang para ilmuwan sebut dengan ‘shell’, atau cincin luar, yang terlibat dalam pembelajaran vokal.
Shell tersebut relatif lebih besar pada spesies burung beo, yang terkenal dengan kemampuannya menirukan suara manusia. Penelitian sebelumnya berdasarkan jenis burung kesturi, tetapi penelitian yang baru dilakukan terhadap delapan spesies burung beo selain kesturi.
Para peneliti mencari penanda gen spesifik yang diketahui memiliki aktivitas khusus di otak manusia dan burung yang mempelajari suara. Mereka membandingkan pola ekspresi gen yang dihasilkan di semua otak burung beo dengan percobaan penelusuran saraf pada kelompok burung kesturi.
Ditemukan bahwa burung beo paling kuno, yaitu Kea dari Selandia Baru, memiliki struktur shell yang tidak sempurna. Hal itu menunjukkan bahwa populasi neuron di shell tersebut mungkin berkembang sejak 29 juta tahun silam.
Penelitian itu mengungkapkan, kemampuan untuk meniru timbul dari jalur salinan otak, karena sebagian besar area otak burung tersebut berada di dalam daerah yang juga mengendalikan gerakan. Area tersebut juga menunjukkan beberapa pola ekspresi gen khusus.
Para ilmuwan memperkirakan, ini bisa menjelaskan mengapa beberapa burung beo juga bisa belajar menari dengan musik. "Dibutuhkan kekuatan otak yang signifikan untuk memproses informasi pendengaran dan menghasilkan gerakan yang diperlukan untuk menirukan suara spesies lain,” ujar Dr Chakraborty.
Penelitian selanjutnya akan memeriksa apakah shell ini memberi kemampuan yang lebih besar pada burung beo untuk meniru ucapan manusia. Demikian dilansir dari Telegraph. ( okezone.com )