Begini kronologi bentrokan dua ormas di Bekasi, satu orang tewas usai menjadi bulan-bulanan celurit - Khazahk.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Begini kronologi bentrokan dua ormas di Bekasi, satu orang tewas usai menjadi bulan-bulanan celurit

Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota masih menyelidiki kasus tewasnya anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) bernama Lim Eng Sam (39), Sabtu (16/12/2017) dini hari. Pria yang bekerja sebagai pedagang ini tewas mengenaskan karena luka bacok, saat terjadi bentrokan dengan kelompok lain di Lapangan Seroja, Harapan Jaya, Bekasi Utara.



Kapolrestro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, berdasarkan penyelidikan sementara, tawuran itu dipicu karena adanya kesalahpahaman antar-dua kelompok. Sampai Sabtu pagi, polisi masih memeriksa 15 orang yang diamankan penyidik dalam kasus tawuran itu.

"Keterangan mereka digali untuk mengetahui motif bentrokan antar-kedua kelompok," kata Indarto.

Indarto mengatakan, dua kelompok yang terlibat dalam bentrokan ini adalah pemuda dari ormas setempat, dengan sekelompok pemuda di Perumahan Tytyan Kencana yang ada di lokasi. Perselisihan antara kedua kelompok sudah terjalin cukup lama, hingga ujungnya pertikaian kelompok terjadi.

Berdasarkan data yang diperoleh, bentrokan itu terjadi saat seorang pedagang makanan bernama Bambang menegur sekelompok pemuda asal Perumahan Tytyan Kencana, yang sedang mabuk minuman keras (miras).

Tidak terima dinasihati, lima pemuda ini kemudian melawan sehingga masyarakat menjadi resah. Bambang kemudian melapor ke rekannya, Dadang, selaku ketua ormas di wilayah setempat. Dadang bersama temannya, Sugianto (35), bergegas ke lokasi untuk melerai kesalahpahaman itu.

Niat Dadang untuk mendamaikan, rupanya berbuntut pahit.

Salah satu pelaku kemudian memukul dan mengayunkan gelas kaca yang sudah dipecahkan ke arah Sugianto, hingga mengalami luka di wajah. Oleh rekannya, Sugianto dibawa ke klinik terdekat untuk mendapat perawatan.

Tidak terima kelompoknya diserang, korban tewas Lim bersama puluhan rekannya mendatangi Perumahan Tytyan Kencana untuk memberi 'pelajaran' ke kelompok pelaku. Kelompok korban bersiaga di ujung jembatan yang menghubungkan Perumahan Tytyan Kencana dengan Harapan Jaya. Sedangkan lima pemuda telah siaga di depan Perumahan Tytyan Kencana.

Situasi kian memanas karena kelompok korban ingin menyerang kelompok pelaku. Niat itu sempat dihalau oleh anggota Polsek Bekasi Utara dengan cara melontarkan gas air mata ke arah kelompok korban.

Upaya anggota rupanya sia-sia, karena jumlah massa dari kelompok korban lebih banyak. Mereka kemudian menyerang pemuda itu di depan perumahan. Kedatangan ormas disambut lima pemuda yang masing-masing membawa sebilah celurit.

Begitu tahu lima pemuda itu membawa celurit, anggota ormas itu berbalik arah untuk mencari perlindungan. Korban Lim yang berada di barisan paling depan terkena luka sabetan di sekujur tubuh. Rekan korban, Noval Adam (20), mengalami luka sobek di bagian hidung sampai mengeluarkan darah, dan Deni (34) mengalami bocor di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.

Puluhan anggota Polrestro Bekasi Kota yang mendapat laporan dari Polsek Bekasi Utara bergegas ke lokasi. Mereka kemudian menciduk 15 pemuda yang terlibat dalam aksi tawuran itu. Hingga Sabtu siang, sejumlah anggota Brimob Polda Metro Jaya dan Polrestro Bekasi Kota dikerahkan ke lokasi untuk menghindari serangan susulan.

"Pasukan dikerahkan di sana sampai situasi kondusif," cetusnya. (tribunnews.com)