Ngakunya negara paling toleransi dan menjunjung HAM, tapi wanita muslim dipersekusi oleh petugas keamanan Mc Donald dipaksa buka hijab - Khazahk.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ngakunya negara paling toleransi dan menjunjung HAM, tapi wanita muslim dipersekusi oleh petugas keamanan Mc Donald dipaksa buka hijab

Seorang remaja muslimah berusia 19 tahun marah kepada satuan pengaman (Satpam) restoran cepat saji McDonald’s. Penyebabnya karena dia dipaksa membuka jilbabnya saat antre mendapatkan makan oleh satpam.


Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Banyak yang berempati dan membagi video tersebut hingga viral. Aksi satpam yang dianggap sebagai bentuk diksriminasi itu terjadi di sebuah gerai restoran cepat saji McDonald’s di London, pada Kamis (30/11) sore.

Seorang perempuan 19 tahun yang namanya tak disebutkan mengaku tiba-tiba dihentikan oleh petugas keamanan alias satpam McDonald’s di Jalan Seven Sister, Distrik Holloway, London. Satpam itu meminta muslimah yang masih berstatus mahasiswi tersebut melepaskan jilbabnya atau meninggalkan gerai McDonald’s.

Remaja muslimah itu langsung menolak dan mengeluarkan ponsel untuk merekam peristiwa tersebut. Satpam itu terlihat kaget ketika melihat respons si remaja muslimah.

Namun, sang satpam tetap meminta cewek berjilbab itu melepas hijabnya dengan alasan karena menjadi ancaman bagi keamanan. Tapi, si remaja muslimah warga Inggris itu tak mau menuruti permintaan tersebut.

Si cewek yang diyakini keturunan Timur Tengah itu bertanya ke satpam tentang alasannya melarang perempuan berjilbab masuk ke gerai McDonald’s. Si satpam pun menjawab.

“Masalahnya hanya lepas saja itu (jilbab, red),” katanya.

Karena dianggap telah dilecehkan, dia pun berjanji tidak akan pernah lagi masuk ke McDonald’s untuk membeli makanan.

“Saya sangat terkejut sekarang. Saya telah tinggal di Inggris selama 19 tahun dan ini adalah pertama kalinya saya menghadapi jenis diskriminasi ini. Saya tidak akan pernah masuk ke McDonald's lagi,” tegas gadis yang memilih untuk tetap anonim dikutip The Guardian.

“Saya pikir, ‘Ini akhirnya terjadi pada saya’. Sepertinya harus banyak hijabi. Itu tidak terasa nyata karena saya telah melihat begitu banyak video seperti ini dan akhirnya terjadi pada saya dalam kehidupan nyata. Aku sangat tak percaya,” ujarnya.

Setelah insiden itu, sang gadis memasang rekaman smartphone kejadian di media sosial.

“Teman yang saya temui terkejut dan takut, dan mengatakan itu adalah situasi yang berisiko. Setelah selesai, akhirnya saya menyadari bagaimana situasi ini bisa menjadi berbahaya,” katanya. ( jpnn.com )