Sopir Ambulans Bunuh Puluhan Pasien untuk Bisnis Pemakaman, 1 Mayat Dihargai Rp 4,5 Juta
Seorang sopir ambulans di Sisilia dituduh membunuh pasien yang sedang diangkutnya untuk mendapatkan uang dari bisnis pemakaman. Untuk satu mayat dia meraup sekitar Rp4,5 juta dari rumah pemakaman yang jadi komplotannya.
Pria berusia 42 tahun yang menjadi pelaku kejahatan ini diduga telah menyuntikkan udara ke pasien yang diangkutnya dari rumah sakit ke rumah mereka dan kemudian merekomendasikan sebuah rumah pemakaman mafia ke keluarga yang sedang berduka.
Kantor Kejaksaan Catania, Italia percaya bahwa penipuan ‘Ambulans of Death’ ini telah beroperasi sejak 2012 dan tersangka, yang belum diungkap identitasnya diduga sudah menghabisi 50 pasien. Jika dugaan itu benar, berarti pelaku mendapat sekitar Rp225 juta selama menjalankan aksi kejahatannya.
Penyidik saat ini menyelidiki 50 kematian di kota Biancavilla untuk memastikan pasien tewas karena ulah sopir ambulans. Detektif mengungkapkan 12 kematian dianggap ‘sangat berarti’ terhadap pengusutan tersebut namun hanya tiga yang diajukan sebagai bukti kepada hakim investigasi.
Jaksa di Sisilia percaya bisa ada lebih dari satu sopir ambulans yang terlibat dalam penipuan tersebut. Korban aksi sadis ini rata-rata pria dan wanita tua. Seorang pria tua dan wanita berusia 55 tahun yang semuanya meninggal pada tahun 2015 menjadi awal penangkapan pelaku.
Sky Italia melaporkan tersangka menjalankan aksinya saat dia membawa pasien sakit parah dari rumah sakit ke rumah mereka untuk meninggal dikelilingi keluarga mereka. Dia menggunakan jarum untuk menyuntikkan udara ke dalam aliran darah yang akan memicu emboli.
Pelaku kemudian akan memanfaatkan situasi duka kerabat untuk menyarankan sebuah perusahaan pemakaman mafia untuk mengubur atau mengkremasi tubuh korbannya. Jaksa percaya mungkin ada pengemudi ambulans lain yang terlibat dalam penipuan yang melibatkan mafia Mazzaglia-Toscano-Tomasello. (Metro/amr.fajaronline.com)
Pria berusia 42 tahun yang menjadi pelaku kejahatan ini diduga telah menyuntikkan udara ke pasien yang diangkutnya dari rumah sakit ke rumah mereka dan kemudian merekomendasikan sebuah rumah pemakaman mafia ke keluarga yang sedang berduka.
Kantor Kejaksaan Catania, Italia percaya bahwa penipuan ‘Ambulans of Death’ ini telah beroperasi sejak 2012 dan tersangka, yang belum diungkap identitasnya diduga sudah menghabisi 50 pasien. Jika dugaan itu benar, berarti pelaku mendapat sekitar Rp225 juta selama menjalankan aksi kejahatannya.
Penyidik saat ini menyelidiki 50 kematian di kota Biancavilla untuk memastikan pasien tewas karena ulah sopir ambulans. Detektif mengungkapkan 12 kematian dianggap ‘sangat berarti’ terhadap pengusutan tersebut namun hanya tiga yang diajukan sebagai bukti kepada hakim investigasi.
Jaksa di Sisilia percaya bisa ada lebih dari satu sopir ambulans yang terlibat dalam penipuan tersebut. Korban aksi sadis ini rata-rata pria dan wanita tua. Seorang pria tua dan wanita berusia 55 tahun yang semuanya meninggal pada tahun 2015 menjadi awal penangkapan pelaku.
Sky Italia melaporkan tersangka menjalankan aksinya saat dia membawa pasien sakit parah dari rumah sakit ke rumah mereka untuk meninggal dikelilingi keluarga mereka. Dia menggunakan jarum untuk menyuntikkan udara ke dalam aliran darah yang akan memicu emboli.
Pelaku kemudian akan memanfaatkan situasi duka kerabat untuk menyarankan sebuah perusahaan pemakaman mafia untuk mengubur atau mengkremasi tubuh korbannya. Jaksa percaya mungkin ada pengemudi ambulans lain yang terlibat dalam penipuan yang melibatkan mafia Mazzaglia-Toscano-Tomasello. (Metro/amr.fajaronline.com)