Ujicoba anak-anak dibesarkan dengan Simpanse, hasilnya mengejutkan
Masih ingat kisah Tarzan, di mana seorang bayi manusia dirawat dan dibesarkan oleh hewan liar? Kali ini kisah itu dibalik. Seekor simpanse dibesarkan oleh manusia. Dikutip laman Mad Science Museum, Jumat 21 Desember 2017, sepasang suami istri ini memutuskan merawat seekor simpanse. Hewan berjenis kelamin perempuan itu dibesarkan bersamaan dengan anaknya yang masih balita.
Suami notabene adalah seorang psikolog bernama Winthrop Kellogg. Dia sengaja merawat hewan itu karena ingin mengetahui, apa yang terjadi jika situasinya di balik. Dia ingin mencari jawaban, apakah seekor simpanse bila dirawat oleh manusia, akan bertindak layaknya manusia. Lalu pada 1931 Kellog mulai membesarkan simpanse berumur tujuh bulan bernama Gua.
Kellog dan istrinya membesarkan Gua layaknya anak manusia. Dia memperlakukan Gua sama seperti mereka merawat anak laki-lakinya yang berusia 10 bulan, Donald. Donald dan Gua tumbuh bersama. Mereka diberi makanan yang sama. Kemudian Kellogg mulai melacak perkembangan Donald dan Gua dengan tes untuk menguji perkembangan kecerdasan dan perilaku.
Hal pertama yang mengejutkan bagi Kellogg dan istrinya bahwa Gua lebih pintar dibanding Donald. Namun Kellog dan istrinye kecewa, secara tata bahasa, Donald justru meniru suara simpanse.
Mengetahui eksperimen tak sesuai ekspektasi, pada 28 Maret 1932, Kellogg menghentikan eksperimennya. Gua dikembalikan ke tempat perawatan primata, untuk menjalani proses rehabilitasi.
Selama sembilan bulan usaha Kellogg untuk menjalankan uji coba itu gagal. Gua tumbuh dan semakin kuat. Hal itu juga menjadi alasan mengapa Kellogg mengakhiri eksperimennya, karena dia khawatir Gua menyakiti Donald. (ita/feed.merdeka.com)
Suami notabene adalah seorang psikolog bernama Winthrop Kellogg. Dia sengaja merawat hewan itu karena ingin mengetahui, apa yang terjadi jika situasinya di balik. Dia ingin mencari jawaban, apakah seekor simpanse bila dirawat oleh manusia, akan bertindak layaknya manusia. Lalu pada 1931 Kellog mulai membesarkan simpanse berumur tujuh bulan bernama Gua.
Kellog dan istrinya membesarkan Gua layaknya anak manusia. Dia memperlakukan Gua sama seperti mereka merawat anak laki-lakinya yang berusia 10 bulan, Donald. Donald dan Gua tumbuh bersama. Mereka diberi makanan yang sama. Kemudian Kellogg mulai melacak perkembangan Donald dan Gua dengan tes untuk menguji perkembangan kecerdasan dan perilaku.
Hal pertama yang mengejutkan bagi Kellogg dan istrinya bahwa Gua lebih pintar dibanding Donald. Namun Kellog dan istrinye kecewa, secara tata bahasa, Donald justru meniru suara simpanse.
Mengetahui eksperimen tak sesuai ekspektasi, pada 28 Maret 1932, Kellogg menghentikan eksperimennya. Gua dikembalikan ke tempat perawatan primata, untuk menjalani proses rehabilitasi.
Selama sembilan bulan usaha Kellogg untuk menjalankan uji coba itu gagal. Gua tumbuh dan semakin kuat. Hal itu juga menjadi alasan mengapa Kellogg mengakhiri eksperimennya, karena dia khawatir Gua menyakiti Donald. (ita/feed.merdeka.com)