Petruk nekat curi tali pocong, alasan nya miris banget, kelihatan manusia gak mau kerja keras
Motif pembongkaran makam disertai pencurian tali pocong di Ciputat, Tangerang Selatan mulai terkuak. M Irpan alias Petruk (35) tersangka kasus itu mengaku nekat mencuri tali pocong agar angkotnya laris penumpang.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widiyanto menjelaskan, mitos mengenai tali pocong bisa membawa rezeki diperoleh tersangka usai berbincang dengan seorang penumpang angkotnya. Petruk yang angkotnya sering sepi penumpang pun nekat mencari tali pocong.
"Yang bersangkutan ini adalah sopir tembak salah satu angkot yang sepi, jadi punya pikiran untuk mengambil tali pocong agar angkotnya ramai," kata Fadli di Mapolres Tangsel, Senin (8/1/2018). Fadli menjelaskan bahwa tersangka sangat terinspirasi dengan ucapan penumpangnya itu, hingga berniat untuk melakukan pencurian tali pocong.
Tiba-tiba, Irpan alias Petruk mendapat kabar bahwa Suhendra yang juga sahabatnya meninggal dunia pada Kamis 28 Desember 2017 sekira pukul 10.00 WIB. Kabar itu disampaikan nenek almarhum. Petruk pun beraksi.
"Jam 12 malam dia datang ke makam sendirian dan mengambil kayu nangka yang ada di kuburan tersebut, kemudian digali selama 3 jam. Tersangka kemudian mengambil empat tali pocong yang ada di kepala almarhum, kemudian di leher, dan yang ada di dada," imbuhnya.
Setelah mencuri, lanjut Fadli, tersangka pergi membiarkan makam sahabatnya itu terbongkar berantakan. Besoknya, Jumat 29 Desember 2017 pagi, penjaga makam kaget saat melihat kuburan Suhendra yang belum berusia sehari sudah terbongkar. Gegerlah warga.
"Setelah mencuri, kemudian karena memang sudah mendekati subuh, tersangka langsung kabur, dan selanjutnya tali pocong tersebut disimpan di salah satu kantung kresek, kemudian ditaruh di sweater, dan hari Sabtu, dipergunakan untuk narik angkot," tukasnya. ( today.line.me )
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widiyanto menjelaskan, mitos mengenai tali pocong bisa membawa rezeki diperoleh tersangka usai berbincang dengan seorang penumpang angkotnya. Petruk yang angkotnya sering sepi penumpang pun nekat mencari tali pocong.
"Yang bersangkutan ini adalah sopir tembak salah satu angkot yang sepi, jadi punya pikiran untuk mengambil tali pocong agar angkotnya ramai," kata Fadli di Mapolres Tangsel, Senin (8/1/2018). Fadli menjelaskan bahwa tersangka sangat terinspirasi dengan ucapan penumpangnya itu, hingga berniat untuk melakukan pencurian tali pocong.
Tiba-tiba, Irpan alias Petruk mendapat kabar bahwa Suhendra yang juga sahabatnya meninggal dunia pada Kamis 28 Desember 2017 sekira pukul 10.00 WIB. Kabar itu disampaikan nenek almarhum. Petruk pun beraksi.
"Jam 12 malam dia datang ke makam sendirian dan mengambil kayu nangka yang ada di kuburan tersebut, kemudian digali selama 3 jam. Tersangka kemudian mengambil empat tali pocong yang ada di kepala almarhum, kemudian di leher, dan yang ada di dada," imbuhnya.
Setelah mencuri, lanjut Fadli, tersangka pergi membiarkan makam sahabatnya itu terbongkar berantakan. Besoknya, Jumat 29 Desember 2017 pagi, penjaga makam kaget saat melihat kuburan Suhendra yang belum berusia sehari sudah terbongkar. Gegerlah warga.
"Setelah mencuri, kemudian karena memang sudah mendekati subuh, tersangka langsung kabur, dan selanjutnya tali pocong tersebut disimpan di salah satu kantung kresek, kemudian ditaruh di sweater, dan hari Sabtu, dipergunakan untuk narik angkot," tukasnya. ( today.line.me )